Jumat, 03 April 2015

Kentut Is Amazing (20 Pertanyaan Tentang Kentut)


Jalan-jalan sama papa
Tidak lupa sama ibuku
Telah lama tak posting berita
Hallo apa kabar temanku
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Selamat membaca!
Dikeluarkan malu, sonde dikeluarkan malah bisa jadi penyakit.
Itulah kentut!
Meski terdengar sepele dan kadang dianggap memalukan, tapi kentut itu penting bangeeett loooh, buat ketong pung kesehatan, hehehe.
Betulan aw, malah ada penjelasan ilmiah tentang kentut (berusaha untuk meyakinkan) hihihi J
Lu penasaraaann? Sama’ beta juga,, J cekidooot..!!
1.   Darimana kentut itu berasal?
Kentut berasal dari gas yang terkumpul didalam usus. Gas ini bisa bersumber dari udara yang kita telan, gas yang menerobos ke usus dari darah, gas dari reaksi kimia, dan gas dari bakteri dalam perut.
2.   Apakah komposisi kentut itu?
komposisi kentut bisa bervariasi. Semakin banyak udara yang kamu telan maka akan semakin banyak pula kadar nitrogen yang terlarut didalam kentut. Bagaimana dengan oksigen? bukankah kita bernapas menghirup oksigen? Oksigen dari udara ini akan terserap oleh tubuh sebelum sampai ke usus. Terjadinya reaksi kimia antara asam lambung dan cairan usus serta adanya bakteri dapat menghasilkan karbondioksida. Selain itu, bakteri juga dapat menghasilkan gas metana dan  hidrogen. Jumlah gas yang dihasilkan bergantung pada jenis makanan yang kamu konsumsi, jumlah udara yang tertelan, bakteri yang terdapat dalam usus, dan berapa lama kamu menahan kentut.
Semakin lama kamu menahan kentut, maka jumlah nitrogen pun akan semakin besar karena gas-gas yang lain akan terserap oleh darah melalui dinding usus. Begitu pun dengan orang-orang yang selalu makan dengan terburu-buru. Kadar oksigen didalam kentut akan meningkat karena tubuh tidak sempat menyerap oksigen.
1.   Kenapa kentut berbau busuk?
Mungkin kadang memang ada orang yang kentutnya tidak berbau, tapi sebagian besar kentut pasti menghasilkan bau, bahkan sampai bau busuk. Bau yang tercium dari kentut ini akibat dari kadungan hidrogen sulfida (H2S) dan merkaptan. Nah, kedua senyawa ini mengandug sulfur alias belerang. Tau sendiri tooh, belerang tuh baunya kayak apa? J
Semakin banyak sulfur yang terkandung didalam makananmu, tentu akan menyebabkan produksi H2S dan merkaptan yang dilakukan oleh bakteri didalam perut jadi ikut meningkat. Alhasil, gas yang dihasilkan alias kentut pun akan semakin berbau. Beberapa jenis makanan yang mengadung belerang misalnya telur dan daging yang merupakan sumber protein. Bagaimana dengan kacang-kacangan? Kacang-kacangan berpengaruh terhadap volume kentut itu sendiri, bukan baunya.
2.   Kenapa kentut bisa berbunyi?
Saat kentut dihasilkan, ada vibrasi atau getaran dari lubang anus. Kerasnya bunyi kentut ini dihasilkan oleh kecepatan gas dan luasnya lubang anus.
3.   Kenapa kentut yang busuk itu hangat dan tidak bersuara?
Salah satu sumber penghasil gas kentut adalah fermentasi bakteri dan proses pencernaan menghasilkan panas. Gas kentut yang berbau ini ukuran gelembungnya lebih kecil, hangat, dan jenuh dengan produk metabolisme bakteri yang baunya busuk. Inilah yang kemudian menjadi kentut yang meskipun suaranya kecil atau hampir tidak bersuara tapi baunya cukup “mematikan” (kalo bahasa gaulnya: silent but deadly). Hehehe
4.   Berapa banyak kentut yang bisa diproduksi dalam sehari?
Dalam sehari kita bisa menghasilkan setengah liter yang terbagi menjadi ± 14 kali kentut, (ada koh yg kentut sampe 14x dalam sehari? Wah wah wah) hihhi J
5.   Mengapa kentut keluar melalui lubang anus?
Kenapa kentut harus lewat bawah, bukan lewat atas? Kalau lewat atas itu namanya sendawa. Memang benar, tapi ada satu mengapa kentut keluar melalui lubang anus. Gerak peristaltik dan usus membuat isinya terdorong ke arah bawah yaitu ke arah anus karena di situ tekanannya lebih rendah. Menurut hukum fisika, gas itu bergerak dari tempat yang tekanannya tinggi ke tempat yang tekanannya lebih rendah. Gerak peristaltik ini membuat ruang di sekitarnya menjadi lebih bertekanan dan memaksa isi usus termasuk gas untuk bergerak ke daerah yang tekanannya lebih rendah yaitu sekitar anus.
Dalam pergerakannya menuju anus, gelembung-gelembung gas yang tadinya berukuran kecil terus berkumpul dan akhirnya membentuk suatu massa gas yang cukup besar. Kalau gerak peristaltik usus itu tidak ada, gelembung gas ini bisa saja naik lagi ke atas , meskipun tidak terlalu jauh karena usus itu cukup panjang dan bentuknya berbelit-belit. Akhirnya, keluarlah kentut dari lubang anus.
1.   Berapa lama waktu yang diperlukan oleh kentut untuk sampai ke hidung orang lain?
Waktu yang diperlukan suatu gas kentut agar tercium oleh orang, minimal oleh diri sendiri, itu berbeda-beda. Hal ini bergantung pada kondisi udara seperti kelembapan, suhu, kecepatan dan arah angin, berat molekul gas kentut, luas ruangan, serta jarak antara ‘transmitter’ (pemberi “pesan”) dan ‘receiver’ (penerima “pesan”). Begitu meninggalkan sumbernya, gas kentut menyebar dan konsentrasinya mulai berkurang karena melarut bersama gas-gas lain yang ada di udara. Kalau dalam beberapa detik kentut ini tidak tercium, berarti kentut ini mengalami pengenceran di udara. Tapi kalau kamu berada di ruangan yang sempit saat kentut, misalnya lift atau mobil, konsentrasi kentut di udara tentu akan lebih besar sehingga besar kemungkinan aromanya akan tercium oleh orang-orang yang ada di sekitar kamu.
2.   Apakah setiap orang bisa kentut?
Insya Allah, kalau Allah menghendaki setiap orang yang masih hidup pasti bisa kentut. Bahkan sesaat setelah meninggal pun seseorang masih bisa kentut. Tapi jangan salah, ada pula orang yang harus rela mengeluarkan uang hingga jutaan rupiah hanya karena ia tidak bisa kentut. Jadi, kita harus banyak-banyak bersyukur masih bisa merasakan nikmat kentut. Salah satu bentuk syukur misalnya dengan tidak kentut sembarangan.
3.    Apakah laki-laki lebih sering kentut daripada perempuan?
Sebenarnya intensitas kentut itu tidak berhubungan dengan jenis kelamin. Kaum perempuan mungkin lebih menahan diri untuk tidak kentut sembarangan.
4.    Mengapa makan kacang-kacangan menyebabkan banyak kentut?
Kacang-kacangan mengandung beberapa macam zat gula yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, seperti rafinosa, stakiosa, dan verbaskosa. Saat mencapai usus, gula ini akan segera difermentasi oleh bakteri yang ada di usus dan menghasilkan produk sampingan berupa gas. Semakin banyak kacang yang dikonsumsi tentu akan menghasilkan jumlah kentut yang lebih banyak. Selain kacang-kacangan, ada pula beberapa jenis sayuran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar