Senin, 11 Mei 2015

Quo Vadis Regulasi Pengamanan Rokok bagi Kesehatan di Indonesia



Rachmad A. Pua Geno (Gugus Opini Kesehatan Masyarakat Edisi 1)

Menyoal tentang rokok selalu menimbulkan berbagai kontroversi, ekonomi via a vis kesehatan. Industri rokok identik dengan penghasil devisa yang menggiurkan, ditambah lagi mampu menyerap jutaan tenaga kerja. Namun disisi lain, rokok dihujat karena merupakan penyebab berbagai penyakit yang mematikan. Untuk menjembatani kontradiksi tersebut, pemerintah telah mengeluarkan peraturan pemerintah tentang pengamanan rokok bagi kesehatan. Ternyata, regulasi pengamanan rokok bagi kesehatan telah mengalami 3 kali perubahan dalam kurun waktu 3 kali periode kepresidenan (Habibie, Gus Dur dan Megawati). Tentu saja, perubahan yang relatif singkat tersebut menarik dicermati dan dikaji, bagaimana kuatnya ‘pertarungan’ kepentingan ekonomi dan kesehatan.

Era Habibie
PP Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan (PP 81/99) diawali pada era presiden Habibie, menjelang berakhirnya masa pemerintahan Habibie, tepatnya 5 Oktober 1999. Namun demikian, proses perumusannya sudah dilakukan jauh sebelumnya. Di era Habibie, masalah kesehatan menjadi salah satu prioritas penting yang tercermin dikeluarkannya prasasti Indonesia Sehat 2010 pada tanggal 1 Maret 1999. Bisa dikatakan, munculnya PP 81/99 merupakan konsekwensi logis dari cita-cita Indonesia Sehat 2010.
Awalnya, substansi dari PP 81/99 komprehensif dengan mempertimbangkan aspek ekonomi dan kesehatan, karena memang tujuan diberlakukannya adalah melindungi kesehatan dari bahaya merokok; membudidayakan hidup sehat dikalangan masyarakat; menekan perokok pemula; serta melindungi perokok pasif.
Komprehensif karena mancakup banyak hal, antara lain; penetapan kadar tar dan nikotin pada setiap batang rokok yang tidak boleh melebihi 1,5 mg nikotin dan 20 mg tar; persyaratan promosi dan iklan rokok yang hanya dapat dilakukan di media cetak dan media luar ruangan; pengaturan tentang batas waktu berapa tahun penyesuaian persyaratan batas maksimal tar dan nikotin bagi produsen rokok kretek buatan mesin dan produsen rokok kretek buatan tangan.
Meski cukup komprehensif, belum sempat diberlakukan secara efektif, PP ini sudah ditentang habishabisan oleh kalangan industriawan rokok. Bahkan mereka mengancam siap ‘perang’ dengan Depkes yang menjadi pengusul PP ini. Mereka menolak PP tersebut dengan alasan bahwa PP ini adalah hasil KKN dan menuding ada intervensi pihak asing mendalangi PP ini. Mereka juga menilai PP ini
banyak ruginya daripada untungnya, yaitu akan terjadi PHK besar-besaran pada industri rokok serta akan menghancurkan petani tembakau, dan ujungnya mengurangi pendapatan negara.
Substansi PP yang mereka tolak antara lain; penerapan batas maksimal tar dan nikotin, bagi kalangan industri rokok kretek sudah terbiasa dengan kadar tarnik yang tinggi. Bahkan disebut bahwa kadar tarnik yang tinggi adalah ciri khas rokok kretek Indonesia yang tidak dimiliki bangsa lain yang patut di lindungi. Mereka juga tidak setuju jika iklan rokok di media elektronik dilarang karena mengurangi daya promosi rokok ke masyarakat.

Era Gus Dur
Akhirnya, protes kalangan industriawan rokok disetujui, ditandai dengan keluarnya PP 38/2000 tentang Perubahan atas PP 81/99 pada tanggal 7 Juni 2000, diera presiden Gus Dur. Revisi yang termuat dalam PP 38/00 bahwa promosi dan iklan rokok dapat dilakukan di media elektronik dengan pengaturan masa tayang mulai pukul 21.30 – 05.00 waktu setempat. Selanjutnya, masa penyesuaian pengaturan tentang batas waktu penyesuaian persyaratan batas maksimal tar dan nikotin lebih diperpanjang, bagi produsen rokok kretek buatan mesin menjadi 7 tahun dan produsen rokok kretek buatan tangan 10 tahun.
Dalam PP 38/00 ini pula, disepakati untuk membentuk Lembaga Pengkajian Rokok yang bertugas untuk mengkaji berbagai permasalahan dan mengawasi pelaksanaan ketentuan PP tersebut.
Meski sudah ada perubahan atas PP 81/99 menjadi PP 38/00 yang terkesan lebih ‘mengalah’ kepada kaum industriawan, namun belum memuaskan bagi kalangan tersebut. Mereka masih mengganggap aturan dalam PP 38/00 masih banyak yang mengatur hal teknis industri rokok kretek. Mereka terus berupaya melobi pihak yang dianggap dapat membatalkan PP ini, antara lain Departemen Perindustrian, Depnaker, DepTan, Depkeu bahkan DPR.

Era Megawati
Puncaknya di era Presiden Megawati, dengan dalih untuk lebih mengefektifkan pelaksanaan pengamanan rokok bagi kesehatan dipandang perlu adanya penyempurnaan peraturan mengenai pengamanan rokok bagi kesehatan dengan PP baru (dalam konsideran menimbang). Maka muncullah PP 19 tahun 2003 pada tanggal 10 Maret 2003. Ironisnya bukan malah menyempurnakan, dalam PP 19/03 tersebut beberapa aturan yang justru prinsip langsung dipangkas. Antara lain, penetapan kadar tar dan nikotin pada setiap batang rokok yang tidak boleh melebihi 1,5 mg nikotin dan 20 mg tar hilang dari peredaran. Dalam PP19/03 hanya disebut bahwa produsen rokok wajib memberikan informasi kandungan tar dan nikotin setiap batang rokok yang diproduksinya. Artinya, meski kandungan batas tar dan nikotin melebihi batas toleransi, tidaklah melanggar aturan.

Selanjutnya, sebagai konsekwensi dari perubahan tersebut, aturan tentang masa penyesuaian aturan tentang batas tar dan nikotin sampai dengan batas maksimal otomatis dihilangkan. Dengan demikian, industri rokok kretek bebas memproduksi rokok dengan kandungan tar dan nikotin tinggi tanpa harus khawatir harus memenuhi aturan batas maksimal tarnik. Selain itu, Lembaga Pengkajian Rokok semula direncanakan dibentuk, akhirnya tidak jadi dibentuk. Sangat jelas bahwa presiden Megawati ingin bermain ‘safe’ alias membuat permasalahan ini menjadi ‘menggantung’ dengan tidak menyentuh ranah-ranah yang lebih bersifat teknis namun prinsip.
Mencermati pasang surut regulasi rokok, mulai dari era Habibie hingga Megawati sangat jelas terlihat bahwa regulasi pengamanan rokok bagi kesehatan di Indoensia terus mengalami degradasi. Artinya, pemerintah mengambil keputusan bahwa kepentingan ekonomi lebih menjadi prioritas daripada kepentingan kesehatan masyarakat. Pemerintah melihat penerimaan negara dari cukai sampai dengan akhir 2004 mencapai Rp 29,25 triliun, yang melebihi target APBN-P 2004 sebesar Rp 28,441 triliun jauh lebih penting daripada sekitar 57 ribu jiwa per tahun yang mati sia-sia akibat tembakau.

Era SBY
Bagaimana dengan era presiden SBY? PP Pengamanan rokok bagi kesehatan belum menunjukkan ‘taringnya’, Fakta yang ada ; berbagai kegiatan olahraga rakyat saat ini (Bola Voly dan Sepak bola), sponsor utamanya adalah rokok. Perdagangan rokok bebas dijual ke lapisan masyarakat, tanpa batasan umur. Hingga kini, pemerintah belum mau menandatangani ratifikasi Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Pengawasan Tembakau (Framework Convention Tobacco Control/FCTC). Banyak pihak berharap agar pemerintahan SBY merevisi PP pengamanan rokok bagi kesehatan agar kembali pada jalur aslinya. Artinya, harus ada upaya konkret dan terjadwal agar kepentingan aspek kesehatan masyarakat menjadi prioritas utama dalam merumuskan PP ini.
Beberapa yang diusulkan adalah; Pertama; harus ada program konkret dari kementerian pertanian untuk mendorong dilaksanakan diversifikasi tanaman tembakau ke tanaman lain. Kedua; Begitu pula bagi kementerian perindustrian ada program konkret tentang diversifikasi usaha industri rokok ke industri lain. Bila kedua hal tersebut hanya sekedar diucap/ditulis tanpa dirumuskan secara nyata dalam bentuk program terukur itu sama saja bohong besar. Ketiga; Kewajiban kepada setiap pemerintah daerah untuk mewujudkan kawasan bebas rokok harus lebih mengikat, dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden. Saat ini, baru Prop. DKI Jakarta yang menerapkan kebijakan tentang pembatasan merokok. Keempat; Segera menandatangani dan meratifikasi Kerangka Konvensi Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) tentang Pengawasan Tembakau (Framework
Convention Tobacco Control/FCTC) serta menjadikan hasil FCTC sebagai dasar merevisi PP tersebut.
Selain itu, selama menunggu proses diatas, segera digagas adanya dana reboisasi akibat rokok yang diambil dari cukai rokok sebagaimana dana reboisasi hutan. Dana reboisasi rokok tersebut khusus dialokasikan kepada bidang kesehatan. Logikanya rokok telah mengakibatkan kesehatan penduduk terganggu karena itu cukai rokok perlu dialokasikan untuk menyelesaikan masalah kesehatan akibat rokok. Tentu saja ini adalah solusi ‘damai’ sembari menunggu program diversifikasi rokok ke produk yang lebih manfaat. Selain itu, untuk menambah alokasi kesehatan yang selama ini masih kurang. Apakah SBY mampu melakukannya ?

Jumat, 03 April 2015

‘Kentut Is Amazing’ (20 Pertanyaan Tentang Kentut)

Jalan-jalan sama papa
Tidak lupa sama ibuku
Telah lama tak posting berita
Hallo apa kabar temanku
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Selamat membaca!
Dikeluarkan malu, sonde dikeluarkan malah bisa jadi penyakit.
Itulah kentut!
Meski terdengar sepele dan kadang dianggap memalukan, tapi kentut itu penting bangeeett loooh, buat ketong pung kesehatan, hehehe.
Betulan aw, malah ada penjelasan ilmiah tentang kentut (berusaha untuk meyakinkan) hihihi
Lu penasaraaann? Sama’ beta juga,, ^_^ cekidooot..!!
1.   Darimana kentut itu berasal?
Kentut berasal dari gas yang terkumpul didalam usus. Gas ini bisa bersumber dari udara yang kita telan, gas yang menerobos ke usus dari darah, gas dari reaksi kimia, dan gas dari bakteri dalam perut.
2.   Apakah komposisi kentut itu?
komposisi kentut bisa bervariasi. Semakin banyak udara yang kamu telan maka akan semakin banyak pula kadar nitrogen yang terlarut didalam kentut. Bagaimana dengan oksigen? bukankah kita bernapas menghirup oksigen? Oksigen dari udara ini akan terserap oleh tubuh sebelum sampai ke usus. Terjadinya reaksi kimia antara asam lambung dan cairan usus serta adanya bakteri dapat menghasilkan karbondioksida. Selain itu, bakteri juga dapat menghasilkan gas metana dan  hidrogen. Jumlah gas yang dihasilkan bergantung pada jenis makanan yang kamu konsumsi, jumlah udara yang tertelan, bakteri yang terdapat dalam usus, dan berapa lama kamu menahan kentut. Semakin lama kamu menahan kentut, maka jumlah nitrogen pun akan semakin besar karena gas-gas yang lain akan terserap oleh darah melalui dinding usus. Begitu pun dengan orang-orang yang selalu makan dengan terburu-buru. Kadar oksigen didalam kentut akan meningkat karena tubuh tidak sempat menyerap oksigen.
3.   Kenapa kentut berbau busuk?
Mungkin kadang memang ada orang yang kentutnya tidak berbau, tapi sebagian besar kentut pasti menghasilkan bau, bahkan sampai bau busuk. Bau yang tercium dari kentut ini akibat dari kadungan hidrogen sulfida (H2S) dan merkaptan. Nah, kedua senyawa ini mengandug sulfur alias belerang. Tau sendiri tooh, belerang tuh baunya kayak apa?
Semakin banyak sulfur yang terkandung didalam makananmu, tentu akan menyebabkan produksi H2S dan merkaptan yang dilakukan oleh bakteri didalam perut jadi ikut meningkat. Alhasil, gas yang dihasilkan alias kentut pun akan semakin berbau. Beberapa jenis makanan yang mengadung belerang misalnya telur dan daging yang merupakan sumber protein. Bagaimana dengan kacang-kacangan? Kacang-kacangan berpengaruh terhadap volume kentut itu sendiri, bukan baunya.
4.   Kenapa kentut bisa berbunyi?
Saat kentut dihasilkan, ada vibrasi atau getaran dari lubang anus. Kerasnya bunyi kentut ini dihasilkan oleh kecepatan gas dan luasnya lubang anus.
5.   Kenapa kentut yang busuk itu hangat dan tidak bersuara?
Salah satu sumber penghasil gas kentut adalah fermentasi bakteri dan proses pencernaan menghasilkan panas. Gas kentut yang berbau ini ukuran gelembungnya lebih kecil, hangat, dan jenuh dengan produk metabolisme bakteri yang baunya busuk. Inilah yang kemudian menjadi kentut yang meskipun suaranya kecil atau hampir tidak bersuara tapi baunya cukup “mematikan” (kalo bahasa gaulnya: silent but deadly). Hehehe
6.   Berapa banyak kentut yang bisa diproduksi dalam sehari?
Dalam sehari kita bisa menghasilkan setengah liter yang terbagi menjadi ± 14 kali kentut, (ada koh yg kentut sampe 14x dalam sehari? Wah wah wah) hihhi
7.   Mengapa kentut keluar melalui lubang anus?
Kenapa kentut harus lewat bawah, bukan lewat atas? Kalau lewat atas itu namanya sendawa. Memang benar, tapi ada satu mengapa kentut keluar melalui lubang anus. Gerak peristaltik dan usus membuat isinya terdorong ke arah bawah yaitu ke arah anus karena di situ tekanannya lebih rendah. Menurut hukum fisika, gas itu bergerak dari tempat yang tekanannya tinggi ke tempat yang tekanannya lebih rendah. Gerak peristaltik ini membuat ruang di sekitarnya menjadi lebih bertekanan dan memaksa isi usus termasuk gas untuk bergerak ke daerah yang tekanannya lebih rendah yaitu sekitar anus.
Dalam pergerakannya menuju anus, gelembung-gelembung gas yang tadinya berukuran kecil terus berkumpul dan akhirnya membentuk suatu massa gas yang cukup besar. Kalau gerak peristaltik usus itu tidak ada, gelembung gas ini bisa saja naik lagi ke atas , meskipun tidak terlalu jauh karena usus itu cukup panjang dan bentuknya berbelit-belit. Akhirnya, keluarlah kentut dari lubang anus.
8.   Berapa lama waktu yang diperlukan oleh kentut untuk sampai ke hidung orang lain?Waktu yang diperlukan suatu gas kentut agar tercium oleh orang, minimal oleh diri sendiri, itu berbeda-beda. Hal ini bergantung pada kondisi udara seperti kelembapan, suhu, kecepatan dan arah angin, berat molekul gas kentut, luas ruangan, serta jarak antara ‘transmitter’ (pemberi “pesan”) dan ‘receiver’ (penerima “pesan”). Begitu meninggalkan sumbernya, gas kentut menyebar dan konsentrasinya mulai berkurang karena melarut bersama gas-gas lain yang ada di udara. Kalau dalam beberapa detik kentut ini tidak tercium, berarti kentut ini mengalami pengenceran di udara. Tapi kalau kamu berada di ruangan yang sempit saat kentut, misalnya lift atau mobil, konsentrasi kentut di udara tentu akan lebih besar sehingga besar kemungkinan aromanya akan tercium oleh orang-orang yang ada di sekitar kamu.
9.   Apakah setiap orang bisa kentut?
Insya Allah, kalau Allah menghendaki setiap orang yang masih hidup pasti bisa kentut. Bahkan sesaat setelah meninggal pun seseorang masih bisa kentut. Tapi jangan salah, ada pula orang yang harus rela mengeluarkan uang hingga jutaan rupiah hanya karena ia tidak bisa kentut. Jadi, kita harus banyak-banyak bersyukur masih bisa merasakan nikmat kentut. Salah satu bentuk syukur misalnya dengan tidak kentut sembarangan.
10.  Apakah laki-laki lebih sering kentut daripada perempuan?
Sebenarnya intensitas kentut itu tidak berhubungan dengan jenis kelamin. Kaum perempuan mungkin lebih menahan diri untuk tidak kentut sembarangan.
11.  Mengapa makan kacang-kacangan menyebabkan banyak kentut?
Kacang-kacangan mengandung beberapa macam zat gula yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, seperti rafinosa, stakiosa, dan verbaskosa. Saat mencapai usus, gula ini akan segera difermentasi oleh bakteri yang ada di usus dan menghasilkan produk sampingan berupa gas. Semakin banyak kacang yang dikonsumsi tentu akan menghasilkan jumlah kentut yang lebih banyak. Selain kacang-kacangan, ada pula beberapa jenis sayuran yang bisa menghasilkan gas, misalnya kembang kol, kubis, jagung, paprika, termasuk juga susu. Tapi ingat, makanan ini hanya berpengaruh terhadap jumlahnya, bukan baunya.
12.  Selain makanan, apa saja sumber kentut yang lain?
Ada beberapa macam, di antaranya seperti udara yang tertelan, makan yang terlalu terburu-buru atau nyaris tanpa dikunyah, minum minuman bersoda, atau naik pesawat terbang (karena tekanan udara lebih rendah sehingga gas di dalam usus mengalami ekspansi dan muncul sebagai kentut).
13.  Apakah kentut sama dengan sendawa, tapi beda saluran keluarnya?
Tidak. Kalau sendawa itu sumbernya dari perut, tapi komposisi kimianya berbeda dengan kentut. Sendawa mengandung udara lebih banyak, sedangkan kentut mengandung lebih banyak gas yang diproduksi oleh bakteri.
14.  Kalau kentut ditahan dan tidak dikeluarkan, gasnya lalu mengalir ke mana?
Kadang kalau kita menahan kentut, terasa seperti ada aliran gas yang terdorong ke arah perut. Memang benar, kentut itu kalau ditahan maka akan berpindah ke bagian atas menuju usus, tapi pada akhirnya akan dikeluarkan juga. Jadi, bukan diserap oleh darah atau menghilang begitu saja, melainkan hanya mengalami ‘delay’. Pada akhirnya nanti akan dikeluarkan juga dan bisa jadi membuat orang-orang di sekitarmu jadi mabuk kepayang karena menciumnya. hihihi
15.  Apakah ada kemungkinan kentut bisa terbakar?
Karena kentut mengandung gas metana yang mudah terbakar, maka kemungkinan itu bisa saja terjadi. Andaikan terbakar, nyalanya akan berwarna biru karena kandungan unsur hidrogen. Wallahua’lam J
16.  Mengapa kentut anjing dan kucing baunya lebih busuk?
Anjing dan kucing merupakan hewan karnivora alias pemakan daging. Seperti yang kita tahu kalau daging itu adalah sumber protein dan ada pula jenis protein yang banyak mengandung sulfur atau belerang. Makanya kentut hewan-hewan ini lebih bau.
Kalau hewan-hewan herbivora seperti sapi, kambing, kerbau, dan sejenisnya, mereka memang lebih banyak menghasilkan kentut, tapi kentutnya itu lebih lama dan bunyinya juga lebih keras, tapi relatif tidak berbau.
17.  Apakah mencium bau kentut sebanyak 2-3 kali berturut-turut bisa membuat kita jadi teler?
Kandungan oksigen dalam kentut memang sedikit. Makanya mungkin saja kalau kamu bisa merasa pusing kalau mencium bau kentut terlalu banyak dan sedikit, apalagi kalau baunya benar-benar busuk.
18.   Apakah warna kentut itu?
Kentut itu tidak berwarna. Makanya orang yang baru kentut tidak akan ketahuan, kecuali kalau kentut itu berwarna-warni seperti pelangi. hahahaha
19.  Apakah sifat kentut itu asam, basa, atau netral?
Karena kentut mengandung karbondioksida (CO2) dan hidrogen sulfida (H2), maka kentut itu sifatnya asam.
20.   Apa yang terjadi kalau seseorang kentut di planet Venus?
Planet Venus sudah banyak mengandung sulfur (belerang) di lapisan udaranya, jadi kentut di sana pun tidak ada pengaruhnya. Malah jadi mubazir kalo kita kentut di sana. Mendingan kentut aja sepuasnya di Bumi, karena tidak usah bayar dan yang pasti, bebas dari pajak. Wkwkwkwk...

Makan jagung titi ditepi sawah,
Jagung titinya jangan sampai jatuh,
Wabillahi taufik walhidayah,
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Sumber: diolah dari berbagai sumber (tengkyu Tante Google ^_^)

Kentut Is Amazing (20 Pertanyaan Tentang Kentut)


Jalan-jalan sama papa
Tidak lupa sama ibuku
Telah lama tak posting berita
Hallo apa kabar temanku
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Selamat membaca!
Dikeluarkan malu, sonde dikeluarkan malah bisa jadi penyakit.
Itulah kentut!
Meski terdengar sepele dan kadang dianggap memalukan, tapi kentut itu penting bangeeett loooh, buat ketong pung kesehatan, hehehe.
Betulan aw, malah ada penjelasan ilmiah tentang kentut (berusaha untuk meyakinkan) hihihi J
Lu penasaraaann? Sama’ beta juga,, J cekidooot..!!
1.   Darimana kentut itu berasal?
Kentut berasal dari gas yang terkumpul didalam usus. Gas ini bisa bersumber dari udara yang kita telan, gas yang menerobos ke usus dari darah, gas dari reaksi kimia, dan gas dari bakteri dalam perut.
2.   Apakah komposisi kentut itu?
komposisi kentut bisa bervariasi. Semakin banyak udara yang kamu telan maka akan semakin banyak pula kadar nitrogen yang terlarut didalam kentut. Bagaimana dengan oksigen? bukankah kita bernapas menghirup oksigen? Oksigen dari udara ini akan terserap oleh tubuh sebelum sampai ke usus. Terjadinya reaksi kimia antara asam lambung dan cairan usus serta adanya bakteri dapat menghasilkan karbondioksida. Selain itu, bakteri juga dapat menghasilkan gas metana dan  hidrogen. Jumlah gas yang dihasilkan bergantung pada jenis makanan yang kamu konsumsi, jumlah udara yang tertelan, bakteri yang terdapat dalam usus, dan berapa lama kamu menahan kentut.
Semakin lama kamu menahan kentut, maka jumlah nitrogen pun akan semakin besar karena gas-gas yang lain akan terserap oleh darah melalui dinding usus. Begitu pun dengan orang-orang yang selalu makan dengan terburu-buru. Kadar oksigen didalam kentut akan meningkat karena tubuh tidak sempat menyerap oksigen.
1.   Kenapa kentut berbau busuk?
Mungkin kadang memang ada orang yang kentutnya tidak berbau, tapi sebagian besar kentut pasti menghasilkan bau, bahkan sampai bau busuk. Bau yang tercium dari kentut ini akibat dari kadungan hidrogen sulfida (H2S) dan merkaptan. Nah, kedua senyawa ini mengandug sulfur alias belerang. Tau sendiri tooh, belerang tuh baunya kayak apa? J
Semakin banyak sulfur yang terkandung didalam makananmu, tentu akan menyebabkan produksi H2S dan merkaptan yang dilakukan oleh bakteri didalam perut jadi ikut meningkat. Alhasil, gas yang dihasilkan alias kentut pun akan semakin berbau. Beberapa jenis makanan yang mengadung belerang misalnya telur dan daging yang merupakan sumber protein. Bagaimana dengan kacang-kacangan? Kacang-kacangan berpengaruh terhadap volume kentut itu sendiri, bukan baunya.
2.   Kenapa kentut bisa berbunyi?
Saat kentut dihasilkan, ada vibrasi atau getaran dari lubang anus. Kerasnya bunyi kentut ini dihasilkan oleh kecepatan gas dan luasnya lubang anus.
3.   Kenapa kentut yang busuk itu hangat dan tidak bersuara?
Salah satu sumber penghasil gas kentut adalah fermentasi bakteri dan proses pencernaan menghasilkan panas. Gas kentut yang berbau ini ukuran gelembungnya lebih kecil, hangat, dan jenuh dengan produk metabolisme bakteri yang baunya busuk. Inilah yang kemudian menjadi kentut yang meskipun suaranya kecil atau hampir tidak bersuara tapi baunya cukup “mematikan” (kalo bahasa gaulnya: silent but deadly). Hehehe
4.   Berapa banyak kentut yang bisa diproduksi dalam sehari?
Dalam sehari kita bisa menghasilkan setengah liter yang terbagi menjadi ± 14 kali kentut, (ada koh yg kentut sampe 14x dalam sehari? Wah wah wah) hihhi J
5.   Mengapa kentut keluar melalui lubang anus?
Kenapa kentut harus lewat bawah, bukan lewat atas? Kalau lewat atas itu namanya sendawa. Memang benar, tapi ada satu mengapa kentut keluar melalui lubang anus. Gerak peristaltik dan usus membuat isinya terdorong ke arah bawah yaitu ke arah anus karena di situ tekanannya lebih rendah. Menurut hukum fisika, gas itu bergerak dari tempat yang tekanannya tinggi ke tempat yang tekanannya lebih rendah. Gerak peristaltik ini membuat ruang di sekitarnya menjadi lebih bertekanan dan memaksa isi usus termasuk gas untuk bergerak ke daerah yang tekanannya lebih rendah yaitu sekitar anus.
Dalam pergerakannya menuju anus, gelembung-gelembung gas yang tadinya berukuran kecil terus berkumpul dan akhirnya membentuk suatu massa gas yang cukup besar. Kalau gerak peristaltik usus itu tidak ada, gelembung gas ini bisa saja naik lagi ke atas , meskipun tidak terlalu jauh karena usus itu cukup panjang dan bentuknya berbelit-belit. Akhirnya, keluarlah kentut dari lubang anus.
1.   Berapa lama waktu yang diperlukan oleh kentut untuk sampai ke hidung orang lain?
Waktu yang diperlukan suatu gas kentut agar tercium oleh orang, minimal oleh diri sendiri, itu berbeda-beda. Hal ini bergantung pada kondisi udara seperti kelembapan, suhu, kecepatan dan arah angin, berat molekul gas kentut, luas ruangan, serta jarak antara ‘transmitter’ (pemberi “pesan”) dan ‘receiver’ (penerima “pesan”). Begitu meninggalkan sumbernya, gas kentut menyebar dan konsentrasinya mulai berkurang karena melarut bersama gas-gas lain yang ada di udara. Kalau dalam beberapa detik kentut ini tidak tercium, berarti kentut ini mengalami pengenceran di udara. Tapi kalau kamu berada di ruangan yang sempit saat kentut, misalnya lift atau mobil, konsentrasi kentut di udara tentu akan lebih besar sehingga besar kemungkinan aromanya akan tercium oleh orang-orang yang ada di sekitar kamu.
2.   Apakah setiap orang bisa kentut?
Insya Allah, kalau Allah menghendaki setiap orang yang masih hidup pasti bisa kentut. Bahkan sesaat setelah meninggal pun seseorang masih bisa kentut. Tapi jangan salah, ada pula orang yang harus rela mengeluarkan uang hingga jutaan rupiah hanya karena ia tidak bisa kentut. Jadi, kita harus banyak-banyak bersyukur masih bisa merasakan nikmat kentut. Salah satu bentuk syukur misalnya dengan tidak kentut sembarangan.
3.    Apakah laki-laki lebih sering kentut daripada perempuan?
Sebenarnya intensitas kentut itu tidak berhubungan dengan jenis kelamin. Kaum perempuan mungkin lebih menahan diri untuk tidak kentut sembarangan.
4.    Mengapa makan kacang-kacangan menyebabkan banyak kentut?
Kacang-kacangan mengandung beberapa macam zat gula yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, seperti rafinosa, stakiosa, dan verbaskosa. Saat mencapai usus, gula ini akan segera difermentasi oleh bakteri yang ada di usus dan menghasilkan produk sampingan berupa gas. Semakin banyak kacang yang dikonsumsi tentu akan menghasilkan jumlah kentut yang lebih banyak. Selain kacang-kacangan, ada pula beberapa jenis sayuran

Senin, 03 November 2014

Indonesia, Negeri Para Smokers!



Indonesia, Negeri Para Smokers!
Agung Dwi Laksono (Gugus Opini Kesehatan Masyarakat Edisi1)

Indonesia masih tetap saja menjadi surga bagi para ahli hisap. Hasil survey Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) terbaru menunjukkan bahwa terjadi trend peningkatan proporsi penduduk berumur lebih dari 10 tahun yang merokok. Data terakhir di tahun 2013 menunjukkan angka 24,3% orang merupakan perokok aktif atau merokok setiap hari. Secara nasional proporsi seluruh perokok mencapai angka 33,4%. Angka proporsi ini meningkat dibanding data tahun 2007 yang terjaring ‘hanya’ 29,2% orang Indonesia saat itu adalah perokok.
Proporsi perokok terbesar ada di Propinsi Jawa Barat sebesar 37,2% dan terrendah ada di Propinsi paling Timur Papua, sebesar 24,6%. Sebuah bentangan variasi yang tidak terlalu besar! Artinya proporsi perokok antar wilayah Indonesia cenderung merata.




Gambar 1. Proporsi Perokok menurut Tingkat Sosial Ekonomi
Indonesia Tahun 2013

Kebiasaan merokok sebagai sebuah perilaku sudah mendarah daging dalam masyarakat kita! Dalam semua karakteristik, keberadaan ahli hisap ini hampir merata. Baik berdasarkan pendidikan, tingkat sosial ekonomi, kelompok umur, maupun tipe perdesaan perkotaan. Hanya saja pada karakteristik tingkat sosial ekonomi menunjukkan kecenderungan bahwa semakin miskin masyarakat kita semakin meningkat proporsi jumlah perokoknya, meski terlihat tipis peningkatannya (Gambar 1).
Pada karakteristik jenis kelamin menunjukkan dominasi laki-laki dibanding perempuan. Laki-laki perokok sebesar 64,0%, sedang perempuan perokok sebesar 2,7%. Secara harian, rata-rata nasional para perokok ini menghisap 12 batang rokok perhari. Jumlah ini setara dengan satu bungkus rokok perhari! Bayangkan! 33,4% dari 237.641.326 jiwa penduduk Indonesia (versi BPS tahun 2010). Hal ini sama dengan 79.372.203 bungkus rokok setiap harinya... SETIAP HARI!!! Maka sangat pantas saja pabrik rokok begitu makmur di negeri ini, dan para pemiliknya tak terlah turun dari daftar orang terkaya di dunia.

Sasaran Efektif!
Keinginan para peduli bahaya rokok untuk merubah perilaku masyarakat yang tergolong masif ini seperti membentur tembok beton. Karena melawan korporasi yang sungguh kuat. Hal ini terbukti dengan kasus pelenyapan pasal 'rokok' dalam Undang-undang Kesehatan yang terbaru. sebuah bukti tentang kekuatan keberadaan mereka.


Gambar 2. Proporsi Perokok menurut Kelompok Umur di Indonesia Tahun 2013
                
Sejatinya sasaran yang bisa digarap ada pada kelompok umur sekolah sebelum masuk sekolah lanjutan atas (10-14 tahun). Khusus pada kelompok umur ini frekuensinya hanya sebesar 2,1%. Tapi pada kelompok umur berikutnya (15-19 tahun) melonjak tajam menjadi 20,4%. Persentase ini setidaknya sama dengan hasil survei saya dilakukan bersama tim di 6 sekolah SLTP di Kota Jogja dan Malang.
Pada kelompok umur 10-14 tahun ini adalah masa masa pancaroba, masa-masa peralihan menjadi dewasa. Masa-masa 'coba-coba'. Termasuk coba-coba perilaku baru Jadi intervensi perilaku lebih memungkinkan di moment ini! Golden moment sebelum mereka benar-benar memilih merokok sebagai sebuah atribut dari perilaku mereka.
Bagaimana dengan para perokok yang dewasa? Bila terlalu bebal, mungkin saja pilihan terbaiknya adalah diabaikan. Toh mereka akan habis sendiri pada masanya. Tapi tetep saja harus kita batasi ruang geraknya. Untuk itulah diperlukan kebijakan pengaturan kawasan terbatas ataupun bebas rokok. Bagaimana menurut anda?